Jonggring Saloka Puncak Semeru

Jonggring Saloka adalah nama kawah di puncak Gunung Semeru, gunung tertinggi di tanah Jawa. Dengan ketinggian 3.676 mdpl. Sesuai dengan namanya, puncak Semeru merupakan puncak abadi para dewa. Dan sampai kini pendakian menuju Semeru masih menjadi favorit para penggiat alam bebas baik di Indonesia maupun dari luar negeri, karena namanya yang melegenda.

Dan saran saja saat di puncak Gunung Semeru ( Puncak Mahameru ) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajad Celsius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celsius, dan dijumpai kristal - kristal es.

Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember – Januari sering ada badai. Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15 - 30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300 - 800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu - batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat.



Terdapat empat buah danau ( Ranu ) : Ranu Pane, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan. Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang- pergi. Sebaiknya membawa bekal untuk satu minggu karena kita akan betah berkemah, bisa jadi karena pemandangan dan suasana yang sangat indah, atau karena kecapaian setelah mendaki gunung Semeru.

Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp 13.000, hingga Pos Ranu Pane. Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, dengan perincian, biaya surat ijin Rp 6.000 untuk maksimal 10 orang, karcis masuk taman Rp 2.000 per orang, Asuransi per orang Rp 2.000.

RUTE

Rute dari Malang ke Gunung Semeru :
1 Malang - Tumpang : 18 km selama 45 menit kendaraan.
2 Tumpang - Gubugklakah ( Pos Pendaftaran ) : 12 km selama 45 menit kendaraan.
3 Gubugklakah - Ranu Pane ( Base Camp ) : 17 km selama 90 menit kendaraan atau 4 jam jalan kaki
4 Ranu Pane - Watu Rejeng : 7 km selama 1,5 jam jalan kaki
5 Watu Rejeng - Ranu kumbolo : 6 km selama 1,5 jam jalan kaki
6 Ranu Kumbolo - Oro oro Ombo selama 1 jam jalan kaki
7 Oro - oro Ombo - Cemoro Kandang selama 1 jam jalan kaki
8 Cemoro Kandang - Kalimati selama 1 jam jalan kaki
9 Kalimati - Arcopodo : 1 km selama 1 jam jalan kaki
10 Arcopodo - Puncak Semeru : 1,32 km selama 3 jam jalan kaki

Rute dari Lumajang ke Gunung Semeru :
1 Lumajang - Senduro : 25 km selama 1 jam kendaraan
2 Senduro - Burno : 14 km selama 50 menit kendaraan
3 Burno - Ranu pane ( 2.200 Mdpl ) : 29 km selama 3 jam kendaraan
4 Ranu Pane - Watu Rejeng : 7 km selama 1,5 jam jalan kaki
5 Watu Rejeng - Ranu Kumbolo ( 2.400 Mdpl ) : 6 km selama 1,5 jam jalan kaki
6 Ranu Kumbolo - Kalimati ( 2.700 Mdpl ) : 11,5 km selama 3 jam jalan kaki
7 Kalimati - Arcopodo ( 2.900 Mdpl ) : 1 km selama 1 jam jalan kaki
8 Arcopodo - Puncak Semeru ( 3.676 Mdpl ) : 1,32 km selama 3 jam jalan kaki.

Pendakian

Perjalanan ke Puncak Semeru dimulai dari desa Ranupane menuju Ranu Kumbolo pagi hari pukul 7.00 melalui jalan setapak, jaraknya 13 Km, tidak terlalu terjal dengan memakan waktu sekitan 3 - 4 jam perjalanan. Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah.

Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit - bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Di Ranu Kumbolo ada Pondok Pendaki ( shelter ) untuk istirahat dan memasak. Daerah ini airnya melimpah dan berada pada ketinggian 2.400 m dari permukaan laut.

Ranu Kumbolo memiliki pemandangan yang sangat indah terlebih pada pagi hari bila kita dapat melihat matahari terbit dari celah - celah bukit. Terdapat juga Tanjakan Cinta konon jika pendaki dapat berjalan mendaki tanjakan ini tanpa henti maka konon kabarnya cintanya akan selalu abadi.

Dari Ranu Kumbolo perjalanan dilanjutkan menuju Kalimati ( 2.700 mdpl ) melalui hutan cemara dimana kadang kita jumpai burung dan kijang. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro - oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa.

Dari balik Gunung Kepolo tampak puncak Gunung Semeru menyemburkan asap wedus gembel. Penjalanan ini ditempuh 3 jam jaraknya 10 Km. Di Kalimati kita dapat mendirikan tenda, dan apabila kita membutuhkan air dapat menuju Sumber mani, kearah barat menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh perjalanan 30 jam pulang pergi.

Hari berikutnya kita langsung menuju Arcopodo.Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri ( Timur ) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan ( Selatan ) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Pendaki agar sedikit waspada karena biasanya kita akan berjalan pagi - pagi buta sehingga rawan tersesat di persimpangan setelah padang rumput kalimati.  

Arcopodo berjarak 2 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Pendaki akan melewati tanjakan yang sangat terjal dan cukup menguras stamina, di apit jurang di kanan - kiri jalan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900 m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.

Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3 - 4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Naik satu langkah, turun setengah langkah, ada baiknya anda membawa tongkat jika diperlukan. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi - pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Jika dari Kalimati sebaiknya pendaki berangkat pukul 00.00.

Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka. Jadi perlu di waspadai angin yang kembali dari kawah, biasanya pk 09.00 pendaki di sarankan untuk segera turun. Karena asap beracun dari kawah tertiup angin ke arah para pendaki pada jam - jam itu. Konon Soe Hoek Gie meninggal di sana.


Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, Akasia, Pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, Alang - alang, Tembelekan, Harendong dan Edelwiss putih, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endernik yang hidup di sekitar Semeru Selatan. Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain : Macan Kumbang,  Budeng,  Luwak,  Kijang, Kancil, dll.

Selamat mendaki Semeru ya sahabat alam..



Title : Jonggring Saloka Puncak Semeru
Description : Jonggring Saloka adalah nama kawah di puncak Gunung Semeru, gunung tertinggi di tanah Jawa. Dengan ketinggian 3.676 mdpl. Sesuai dengan ...